Pertolongan pertama kasus kedaruratan medis pada anjing dan kucing

Kedaruratan medis atau emergency case merupakan suatu kasus kedaruratan yang membutuhkan tindakan medis untuk mempertahankan kehidupan pada anjing dan kucing

COMPANION ANIMAL SCOPE

6/9/20252 min read

white french bulldog wearing blue and white polka dot shirt

Pertolongan pertama kasus kedaruratan medis pada anjing dan kucing

Kedaruratan medis atau emergency case merupakan suatu kasus kedaruratan yang membutuhkan tindakan medis untuk mempertahankan kehidupan pada anjing dan kucing

Kontributor : drh. Erfan Andrianto Aritonang

Kedaruratan medis atau emergency case merupakan suatu kasus kedaruratan yang membutuhkan tindakan medis untuk mempertahankan kehidupan pada anjing dan kucing. Beberapa kasus kedaruratan medis pada anjing dan kucing meliputi penyakit infeksi, keracunan, dan trauma hebat. Tahapan pertolongan kedaruratan medis pada anjing dan kucing antara lain evaluasi dehidrasi hewan, evaluasi nafas hewan, evaluasi suhu tubuh hewan, dan gejala simptomatisnya.

Penyebab Kedaruratan Medis pada Anjing dan Kucing

Kedaruran medis pada anjing dan kucing dapat terjadi akibat beberapa penyebab. Pada anjing kedaruratan medis umumnya terjadi akibat heat stroke, penyakit yang menyebabkan infeksi infeksi, keracunan, dan traumatik hebat. Sedangkan pada kucing kedaruratan medis umumnya terjadi akibat penyakit yang menyebabkan infeksi, keracunan, Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD), Feline Urinary Syndrome (FUS), serta traumatik hebat.

Daftar pustaka :

Lukiswanto, B.S., Yuniarti, W.M. 2013. Pemeriksaan Fisik pada Anjing dan Kucing. Airlangga University Press: Surabaya.

Noviana, D. 2020. Terapi cairan. Kuliah umum. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Pertolongan Pertama pada Kedaruratan Medis pada Anjing dan Kucing
  1. Evaluasi hidrasi hewan
    Apabila hewan mengalami hipovolemi, lakukan resusitasi. Cairan yang dapat digunakan untuk resusitasi adalah kristaloid isotonik seperti NaCl 0,9 % dan RL. Volume cairan yang digunakan pada anjing adalah sebanyak 20 ml/kg BB IV, sedangkan pada kucing adalah sebanyak 15 ml/kgBB IV. Terapi cairan resusitasi diberikan selama 15 menit. Apabila hewan mengalami dehidrasi, lakukan rehidrasi. Cairan yang dapat digunakan untuk resusitasi adalah kristaloid isotonik seperti NaCl 0,9 % dan RL. Volume cairan yang diberikan dapat dihitung menggunakan rumus BB (kg) x % dehidrasi. Diberikan selama 6 – 24 jam IV.

Hewan yang telah stabil, dilanjutkan dengan terapi cairan perawatan. Cairan yang dapat digunakan untuk resusitasi adalah kristaloid isotonik seperti NaCl 0,9 % dan RL. Volume cairan yang digunakan pada anjing adalah sebanyak 60 ml/kg BB IV, sedangkan pada kucing adalah sebanyak 45 ml/kgBB IV. Terapi cairan perawatan diberikan selama 24 jam.

  1. Evaluasi nafas hewan
    Pemberian oksigen menggunakan masker oksigen atau masker modifikasi. Tipe nafas

    normal anjing dan kucing : kostal frekuensi nafas anjing adalah sebanyak 10 – 30x/menit, sedangkan pada kucing adalah sebanyak 20 – 40x/menit

  2. Evaluasi suhu tubuh hewan
    Apabila hewan mengalami hipotermia, berikan penghangat. Apabila hewan mengalami

    hipertemia, lakukan usaha penurunan suhu. Suhu anjing normal adalah 37,6 – 39,4 oC, sedangkan pada kucing adalah : 37,8 – 39,2 oC

  3. Tangani gejala simptomatis
    Amati perubahan-perubahan apa yang terjadi pada hewan, misalnya apakah ada kejang,

    apakah hewan mengalami kifosis, apakah hewan tidak ada respon, dan lain-lain. Setelah menemukan gejala atau temuan klinis segera lakukan pemeriksaan dan berikan terapi yang sesuai berdasarkan temuan klinis yang ditemukan.